Bismillahirrohmaanirrohiim
Download Aplikasi persembahan PISS-KTB dan Islamuna 👉 Download!

5978. Mengusap Kepala Saat Wudhu Itu Yang Benar Satu Kali Atau Tiga Kali ?

PERTANYAAN :


السلام عليكم
Mohon dijawab : bagaimana tata cara wudhu yang benar, menurut syariat islam, gerakan membasuh kepala yang benar 1 x atau 3 x ? ini pertanyaan titipan dari seorang teman. [IKO IBRAHIEM AFRIZZ].

JAWABAN :

Wa alaikumus salaam warohmatulloohi wabarokaatuh. Ya, sebenarnya memang dalam masalah mengusap kepala, para ulama' berbeda pendapat. Madzhab Syafi'i yang masyhur dan ada nashnya dari imam Syafi'i -rodliyallohu anhu- dalam kitab-kitab beliau bahwa dianjurkan mengusap kepala ketika wudlu tiga kali sebagaimana dianjurkannya mengusap tiga kali dalam penyucian anggota wudlu lainnya. Ini juga menjadi pendaptnya madzhab Dawud ad dhohiriy, satu riwayat dari Imam Ahmad, dan juga pendapatnya Anas bin Malik, Sa'id bin Jubair, Atho', Zaadzan dan Maisaroh -rodliyallohu anhum-
Adapun menurut Ibnu Sirrin, mengusap kepala dua kali. Ibnu Sirrin berhujjah dengan Haditsnya Ar Robi' dan Abdulloh bin Zaid Bahwa Nabi shollallohu alaihi wasallam mengusap kepalanya dua kali.
Sedangkan menurut mayoritas ulama', kesunahan mengusap kepala hanya sekali, ini juga menjadi pendpatnya Abdulloh bin Umar, Tholhah bin Mushorrif, Al Hakam, hamamd, An nukho'i, Mujahid, Slim bin Abdulloh, Hasan Al Bishri, As Haabur ro'yi, Ahmad, Abu Tsaur -rodliyalohu anhum- Juga menjadi pendpatnya madzhab Maliki, Imam Hanafi dengan kedua sahabatnya, Tsufyan Ats Tsauri, Ishaq bin Rohawaih dan ini juga mejnjadi pendapat yang dipilih oleh, Ibnu Mundzir.
Yang berpendpat mengusap satu kali berhujjah dengan hadits-hadits yang masyhur dalam shohih Bukhori dan Muslim dari riwayatnya banyak sahabat dalam bab cara wudlunya Rasululloh shollallohu alaihi wasallam, bahwa beliau shollallohu alaihi wasallam mengusap kepalanya sekali beserta basuhan anggota wudlu lainnya tiga kali tiga kali." Di antaranya adalah riwayatnya Utsman, Ibnu Abbas, Abdulloh bin Zaid -rodliyallohu anhum- Imam Malik juga meriwayatan dari Abdulloh bin Abi Aufa, Salmah bin Al Akwa', Robi' binti Mu'awwad dan selain mereka. 
Sedangkan Abu Dawud dalam kitab Sunannnya dan juga selain Abu Dawud dari para imam berkata : " Yang benar dalam hadits-haditsnya Utsman dan yang lainya adalah mengusap kepala satu kali."

Imam As Syaf'i dan Ashab -rohimahumulloh- yang berpendapat mengusap kepala tiga kali berhujjah dengan hadits-hadits berikut ini :
  1. Haditsnya Utsman -rodliyallohu anhu- bahwa Nabi shollallohu alaihi wasallam wudlu tiga kali tiga kali. Hadits riwayat Imam Muslim.
  2. Ustman -rodliyallohu anhu- wudlu kemudian mengusap kepalanya tiga kali lalu berkata : " Aku melihat Rasululloh shollallohu alaihi wasallam wudlu seperti ini." Hadits riwayat Abu Dawud, hadits Hasan dan bisa naik menjadi Shohih karena banyak hadits pendukung dan banyak jalur periwayatnnya.
  3. Ali -rodliyallohu anhu- wudlu kemudian mengusap kepalanya tiga kali lalu berkata : "yang seperti ini aku melihat Rasululloh shollallohu alaihi wasallam melakukannya." Hadits riwayat Al Baihaqi, sanadnya Hasan. Al Baihaqi juga meriwayatkan dari Abi Rofi' dan Ibni Abi Aufa dari Nabi sholllalohu alaihi wasallam bahwa beliau shollallohu alaihi wasallam mengusap kepalanya tiga kali.
Dali Qiyas : Para Ashab berkata bahwa kepala juga termasuk salah satu anggota wudlu, maka sunnahnya juga pengulangan sebagaimana anggota wudlu yang lainnya, dan ini juga mengembalikan yang asal kepada asal lainnya, maka disunnahkan pengulangannya seperti membasuh wajah.

Jawaban untuk hujjahnya Ibnu Sirrin yang berpendapat mengusap dua kali bahwa :
  1. Haditsnya Ar Robi' statusnya dhloif, yang riwayat Abdulloh bin Muhammad juga dhloif menurut mayoritas ahli hadits.
  2. Kalaupun haditsnya shohih, maka hadits pengulangan tiga kali didahulukan karena adanya tambahan.
  3. Hadits mengusap kepala dua kali diarahkan pada penjelasan kebolehan melakukannya, sedangkan hadits-hadits mengusap kepala tiga kali diarahkan pada anjuran melakukannya, ini adalah bentuk kompromi antar hadits.
Jawaban untuk hujjahnya orang-orang yang berpendapat mengusap kepala satu kali, banyak sekali dan jawaban yang terbaik adalah sbb:
Bahwa banyak nukilan riwayat hadits mengusap kepala tiga kali dan juga banyak nukilan hadits mengusap kepala satu kali sbagaimana keterangan sebelumnya, maka wajiblah untuk mengkompromikan di antara hadits-hadits tersebut, oleh karenanya :
  • Usapan sekali itu untuk menjelaskan kebolehan,
  • Usapan dua kali untuk menjelaskan kebolehan dan tambahan fadhilah atas usapan sekali,
  • Sedangkan Usapan tiga kali untuk kesempunaan dan keutamaan.
Yang menguatkan pendapat ini bahwa hadits riwayat tentang cara-cara wudlu banyak sekali, sebagian riwayat membasuh anggota wudlu sekali sebagian lainnya dua kali dan riwayat-riwayat selain itu, ini menunjukkan bahwa dalam masalah wudlu ini luas dan tidak masalah jika wudlu dengan menggunakan salah satu cara ini.
Dan tidak ada seorang ulama' pun yang berpendapat menganjurkan membasuh sebagian anggota wudlu tiga kali dan sebagian lainya dua kali padahal haditsnya seperti itu dalam shohihain, maka dari sini bisa diketahui bawha tujuan Nabi mengusap yang selain tiga kali adalh menjelaskan kebolehan. Karena jikalau Nabi shollalohu alaihi wasalam membiasakan terus menerus mengusap kepala tiga kali maka akan dikira wajib mengusap tiga kali, oleh karena itulah beliau shollallohu alaihi wasallam menjelaskan pada beberapa waktu bolehnya mengusap kepala kurang dari tiga kali dan mengulang-ulangi penjelasan itu pada beberapa waktu dan pada beberapa cara agar semakin tahu. Dan juga karena berbeda-bedanya orang hadir melihat wudlunya Nabi dan orang-orang yang tidak hadir pada waktu lainnya.

Jika ditanyakan : "Jika memang usapan tiga kali itu lebih utama, lalu mengapa beliau sholallohu alaihi wasallam meninggalkannya dalam beberapa waktu?"
Jawabnya : seperti penjelasan sebelumnya bahwa tujuan Nabi shollallohu alaihi wasallam adalah menjelaskan, dan ini wajib bagi beliau shollallohu alaihi wasallam karena pahalanya dalam penjelasan ini banyak, dan penjelasan dengan perbuatan lebih kokoh dan lebih kuat di dalam hati dan lebih jelas daripada perkataan. Wallohu a'lam. [Nur Hamzah].

Referensi :
- Kitab Al Majmu' (1/462-464) :
( فرع )
في تكرار مسح الرأس مذهبنا المشهور الذي نص عليه الشافعي رضي الله عنه في كتبه وقطع به جماهير الأصحاب أنه يستحب مسح الرأس ثلاثا كما يستحب تطهير باقي الأعضاء ثلاثا ، وحكى أبو عيسى الترمذي في كتابه عن الشافعي وأكثر العلماء - رحمهم الله - أن مسح الرأس مرة . ولا أعلم أحدا من أصحابنا حكى هذا عن الشافعي رضي الله عنه لكن حكى أبو عبد الله الحناطي - بالحاء المهملة - ثم صاحب البيان والرافعي وغيرهما وجها لبعض أصحابنا أن السنة في مسح الرأس مرة ، وحكاه الحناطي والرافعي في مسح الأذنين أيضا ومال البغوي إلى اختياره في مسح الرأس ، وحكى بعض تلامذته أنه كان يعمل به ، وأشار أيضا إلى ترجيحه البيهقي كما سأذكره عنه قريبا إن شاء الله تعالى .

ومذهب الشافعي وأصحابه رضي الله عنهم استحباب الثلاث وهو مذهب داود ورواية عن أحمد وحكاه ابن المنذر عن أنس بن مالك وسعيد بن جبير وعطاء وزاذان وميسرة رضي الله عنهم .

وحكى ابن المنذر وأصحابنا عن ابن سيرين أنه قال : يمسح رأسه مرتين ، وقال أكثر العلماء إنما يسن مسحة واحدة ، هكذا حكاه عن أكثر العلماء الترمذي وآخرون ، قال ابن المنذر وممن قال به عبد الله بن عمر وطلحة بن مصرف والحكم وحماد والنخعي ومجاهد وسالم بن عبد الله والحسن البصري وأصحاب الرأي وأحمد وأبو ثور رضي الله عنهم ، وحكاه غير ابن المنذر عن غيرهم أيضا ، وهو مذهب مالك وأبي حنيفة وأصحابهما وسفيان الثوري وإسحاق بن راهويه ، واختاره ابن المنذر .

فأما ابن سيرين فاحتج له بحديث الربيع بنت معوذ { أن النبي صلى الله عليه وسلم مسح برأسه مرتين } وعن عبد الله بن زيد مثله .

وأما القائلون بمسحة واحدة فاحتجوا بالأحاديث المشهورة في الصحيحين وغيرهما من روايات جماعات من الصحابة في صفة وضوء رسول الله صلى الله عليه وسلم { أنه مسح رأسه مرة واحدة مع غسله بقية الأعضاء ثلاثا ثلاثا } منها رواية عثمان وابن عباس وعبد الله بن زيد رضي الله عنهم ، وروي ذلك أيضا من رواية عبد الله بن أبي أوفى وسلمة بن الأكوع والربيع بنت معوذ وغيرهم ، وقد قال أبو داود في سننه وغيره من الأئمة : الصحيح في أحاديث عثمان وغيره مسح الرأس مرة ، وقد سلم لهم البيهقي هذا واعترف به ولم يجب عنه مع أنه المعروف بالانتصار لمذهب الشافعي رضي الله عنه .

قالوا : ولأنه مسح واجب فلم يسن تكراره كمسح التيمم والخف ، ولأن تكراره يؤدي إلى أن يصير المسح غسلا ، ولأن الناس أجمعوا قبل الشافعي رضي الله عنه على عدم التكرار ، فقوله خارق للإجماع

واحتج الشافعي والأصحاب - رحمهم الله - بأحاديث وأقيسة : ( أحدها ) وهو الذي اعتمده الشافعي حديث عثمان رضي الله عنه : أن النبي صلى الله عليه وسلم { توضأ ثلاثا ثلاثا } رواه مسلم ، ووجه الدلالة منه أن قوله توضأ يشمل المسح والغسل ، وقد منع البيهقي وغيره الدلالة من هذا ; لأنها رواية مطلقة ، وجاءت الروايات الثابتة في الصحيح المفسرة مصرحة بأن غسل الأعضاء ثلاثا ثلاثا ومسح الرأس مرة ، فصرحوا بالثلاث في غير الرأس ، وقالوا في الرأس : " ومسح برأسه " ولم يذكروا عددا ثم قالوا بعده : ثم غسل رجليه ثلاثا ثلاثا ، وجاء في روايات في الصحيح ثم غسل يديه ثلاثا ثم مسح برأسه مرة ثم غسل رجليه ثلاثا ثلاثا ، فلم يبق فيه دلالة .

الحديث الثاني : عن عثمان رضي الله عنه أنه { توضأ فمسح رأسه ثلاثا وقال رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم توضأ هكذا } رواه أبو داود بإسناد حسن ، وقد ذكر أيضا الشيخ أبو عمرو بن الصلاح - رحمه الله - أنه حديث حسن ، وربما ارتفع من الحسن إلى الصحة بشواهده وكثرة طرقه ، فإن البيهقي وغيره رووه من طرق كثيرة غير طريق أبي داود .

الحديث الثالث : عن علي رضي الله عنه أنه { توضأ فمسح رأسه ثلاثا ثم قال : هكذا رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم فعل } رواه البيهقي من طرق وقال : أكثر الرواة رووه عن علي رضي الله عنه دون ذكر التكرار ، قال : وأحسن ما روي عن علي رضي الله عنه فيه ما رواه عنه ابنه الحسن بن علي رضي الله عنهما فذكره بإسناده عنه وذكر { مسح الرأس ثلاثا } وقال : هكذا رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم توضأ ، وإسناده حسن .

وروي عن أبي رافع وابن أبي أوفى عن النبي صلى الله عليه وسلم { أنه مسح رأسه ثلاثا } واعتمد الشيخ أبو حامد الإسفراييني حديث أبي بن كعب السابق وقد سبق أنه ضعيف لا يحتج به .

وأما الأقيسة فقالوا : أحد أعضاء الطهارة فسن تكراره كغيره ، وقالوا : ولأنه إيراد أصل على أصل فسن تكراره كالوجه ، وفيه احتراز من التيمم ومسح الخف ، قال الشيخ أبو حامد : عادة أصحابنا الخراسانيين في هذا أنهم يقولون أصل في الطهارة المبعضة ، يحترزون عن غسل الجنابة فإنه لا يتبعض ، قال : وإنما فعلوا هذا ; لأنهم لا يعرفون المذهب في غسل الجنابة ، والمذهب أنه يسن تكرار الغسل فيه .

وأما الجواب عما احتج به ابن سيرين من حديث الربيع فمن أوجه : ( أحدها ) أنه ضعيف رواه البيهقي وغيره من رواية عبد الله بن محمد بن عقيل وهو ضعيف عند أكثر أهل الحديث
( والثاني )
لو صح لكان حديث الثلاث مقدما عليه لما فيه من زيادة .
( الثالث )
أنه محمول على بيان الجواز ، وأحاديث الثلاث للاستحباب جمعا بين الأحاديث .

وأما حديث عبد الله بن زيد فرواه النسائي بإسناد صحيح ، والجواب عنه من الوجهين الآخرين وقد أشار البيهقي إلى منع الاحتجاج به من حيث إن سفيان بن عيينة انفرد عن رفقته فرواه مرتين والباقون رووه مرة ، فعلى هذا يجاب عنه بالأوجه الثلاثة .

وأما دليل القائلين بمسحة واحدة فأجاب أصحابنا عنها بأجوبة كثيرة من أحسنها أنه نقل عن رواتها المسح ثلاثا وواحدة كما سبق ، فوجب الجمع بينهما فيقال : الواحدة لبيان الجواز والثنتان لبيان الجواز وزيادة الفضيلة على الواحدة ، والثلاث للكمال والفضيلة .

ويؤيد هذا أنه روي الوضوء على أوجه كثيرة ، فروي على هذه الأوجه المذكورة ، وروي غسل بعض الأعضاء مرة وبعضها مرتين ، وروي على غير ذلك ، وهذا يدل على التوسعة وأنه لا حرج كيف توضأ على أحد هذه الأوجه ، ولم يقل أحد من العلماء يستحب غسل بعض الأعضاء ثلاثا وبعضها مرتين مع أن حديثه هكذا في الصحيحين ، فعلم بذلك أن القصد بما سوى الثلاث بيان الجواز

فإنه لو واظب صلى الله عليه وسلم على الثلاث لظن أنه واجب ، فبين في أوقات الجواز بدون ذلك ، وكرر بيانه في أوقات ، وعلى أوجه ليستقر معرفته ولاختلاف الحاضرين الذين لم يحضروا الوقت الآخر . فإن قيل : فإذا كان الثلاث أفضل فكيف تركه في أوقات ؟ فالجواب ما قدمناه أنه قصد صلى الله عليه وسلم البيان وهو واجب عليه صلى الله عليه وسلم فثوابه فيه أكثر وكان البيان بالفعل آكد وأقوى في النفوس وأوضح من القول

وأما قول أبي داود وغيره فجوابه من وجهين : ( أحدهما ) أنه قال : " الأحاديث الصحاح " وهذا حديث حسن غير داخل في قوله . ( والثاني ) أن عموم إطلاقه مخصوص بما ذكرناه من الأحاديث الحسان وغيرها .

وأما الجواب عن قياسهم على التيمم ومسح الخف فهو أنهما رخصة فناسب تخفيفهما ، والرأس أصل فإلحاقه بباقي أعضاء الوضوء أولى .

وأما قولهم : تكراره يؤدي إلى غسله فلا نسلمه ; لأن الغسل جريان الماء على العضو ، وهذا لا يحصل بتكرار المسح ثلاثا ، وقد أجمع العلماء على أن الجنب لو مسح بدنه بالماء وكرر ذلك لا ترتفع جنابته بل يشترط جري الماء على الأعضاء .

وأما قولهم : خرق الشافعي رضي الله عنه الإجماع فليس بصحيح فقد سبق به أنس بن مالك وعطاء وغيرهما كما قدمناه عن حكاية ابن المنذر ، وابن المنذر هو المرجوع إليه في نقل المذاهب باتفاق الفرق . والله أعلم

LINK ASAL :
web.fb.com/groups/piss.ktb/3372912359398215