Bismillahirrohmaanirrohiim
Download Aplikasi persembahan PISS-KTB dan Islamuna 👉 Download!

6078. MENGAKU MENCERAIKAN ISTRI DAN MENARIK KEMBALI TALAQ SELANG BEBERAPA JAM

PERTANYAAN :


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Member baru ijin bertanya : Deskripsi masalah : Zaid suami Hindun, umar temannya zaid.
1. Suatu ketika zaid berkata kepada umar. "Mar, istri gue udah gue tolak", berselang 3 jam umar bertemu dengan Hindun dan umar mengatakan bahwa Zaid udah menceraikan dia, jatuhkah tolaknya?
2. Zaid berkata kepada Hindun, kamu saya tolak 3, berselang 1 jam Zaid menarik kembali ucapannya dengan berkata kamu saya tolak 1 saja,  tolak yang 3 apa yang 1 yang jatuh?
Afwan yang tidak membawakan ibarot alangkah bijaknya MENYIMAK saja. Hatur nuhun. [Mbah Kaung Kaung].

JAWABAN :

Wa'alaikumussalam.
1. Dalam kitab Asnal Matolib 16/147 disebutkan :

وإن أقر بالطلاق كاذباً لم تطلق زوجته باطناً وإنما تطلق ظاهراً.

Apabila suami berbohong mengaku telah mentalak istrinya, maka istrinya tidak tertalak secara batin, tapi tertalak secara lahir.
Jadi jika begitu proses ceritanya yaitu seperti ibarat diatas ini maka perlu penjelasan dari si kang Zaed dengan disaksikan 2 saksi. Kalau suami menyatakan bohong, maka talak tidak sah dan tidak terjadi.
Dalam Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj disebutkan:

ولو قيل له استخباراً، أطلقتها؟ -أي زوجتك- فقال: نعم.. أو مرادفها.... فإقرار به (الطلاق) لأنه صريح إقرار، فإن كذب فهي زوجته باطناً.

Kalau ditanya pada suami, "Apakah kamu menceraikan istrimu?" Lalu suami menjawab, "Iya" ... maka itu termasuk ikrar talak yang sah. (Namun) apabila dia bohong, maka istrinya tetap menjadi istri secara batin.
Maksud "istri secara batin" adalah tetap sah menjadi istrinya dan ikrar talaknya tidak sah.

2. Tidak sah menarik kembali ucapannya dan hukumnya hindun tetap menjadi wanita yang tertalak 3, karena sah menjatuhkan pengecualian dari talaq apabila lafadz pengecualian itu bersambung dengan yang dikecualikan.
فتح القريب ص ٤٨
ويصح الاستثناء في الطلاق اذا وصل به اي وصل الزوج لفظ المستثني بالمستثنى منه اتصالا عرفيا، بان يعدّ في العرف الكلام واحدا

Wallohu a'lam. [Kang Rasjid, Tahfidz Izza Dinillah].