[Menyingkap Rahasia Ilahi] 
Mutiara karya Syeikh Abdul Qodir Al-Jailany ra.
المقالة 
الحادية والثلاثون فـي الـبـغـض فـي الله
قـال 
رضـي الله تـعـالى عـنـه و أرضـاه : إذا وجدت في قلبك بغض شخص أو حبه فأعرض أعماله 
على الكتاب والسنة, فإن كانت فيهما مبغوضة و أنت تبغضه فأبشر بموافقتك الله عزَّ 
وجلَّ ورسوله، وإن كانت أعماله فيهما محبوبة وأنت تبغضه فاعلم بأنك صاحب هوى، تبغضه 
بهواك ظالماً له ببغضك إياه، وعاصٍ لله عزَّ وجلَّ ولرسوله تخالف لهما فتب إلى الله 
عزَّ وجلَّ من بغضك واسأله عزَّ وجلَّ محبة ذلك الشخص وغيره من أحبائه وأوليائه 
وأصفيائه والصالحين من عباده، لتكون موافقاً له عزَّ وجلَّ. وكذلك أفعل فيمن تحبه 
يعني أعرض أعماله على الكتاب والسنة فإن كانت محبوبة فيهما فأحبه. وإن كانت مبغوضة 
فابغضه. كيلا تحبه بهواك وتبغضه بهواك وقد أمرت بمخالفة هواك قال عزَّ وجلَّ : 
}وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ{.ص26.
RISALAH 31
Jika terdapat di dalam 
hatimu suatu perasaan benci atau sayang kepada seseorang, maka telitilah 
perbuatannya itu berdasarkan Al Qur’an dan hadits. Jika benci kamu itu sesuai 
dengan Al Qur’an dan hadits, maka bergembiralah kamu, karena kamu bertindak 
sesuai dengan Allah dan Rasul-Nya. Tetapi, jika benci kamu itu tidak sesuai 
dengan Al Qur’an dan hadits, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu telah 
mengikuti hawa nafsu kamu. 
Jika kamu membenci orang 
itu karena terpengaruh oleh hawa nafsu kamu, maka berarti kamu tidak berlaku 
adil dan kamu telah menentang Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, kembalilah 
kamu kepada Allah, bertobatlah karena kebencian kamu itu dan bermohonlah 
kepada-Nya supaya kamu mengasihi orang itu dan orang-orang lain, yang terdiri 
atas orang-orang yang beriman, wali-wali-Nya, orang-orang pilihan-Nya dan 
orang-orang saleh dari hamba-hamba-Nya serta hendaklah kamu menyesuaikan dirimu 
dengan Allah di dalam mengasihi orang itu. Bersikaplah kamu terhadap seseorang, 
seperti kamu bersikap terhadap orang yang kamu kasihi. Pendek kata, hendaklah 
kamu meneliti perbuatan orang itu berdasarkan Al Qur’an dan hadits. Sekiranya Al 
Qur’an dan hadits membenarkan dan menyukai perbuatan orang itu, maka kamupun 
harus membenarkan dan menyukainya. Tetapi, jika keduanya membencinya, maka 
kamupun hendaklah membencinya. 
Jelasnya, kamu harus 
menyayangi dan membenci sesuai dengan Al Qur’an dan hadits. Sesuaikanlah 
perasaan dan perbuatanmu dengan Al Qur’an dan hadits. Jika kamu mengasihi 
seseorang, sedangkan Al Qur’an dan hadits membencinya, maka janganlah kamu 
mengasihinya, supaya kamu tidak menuruti hawa nafsumu. Kamu diperintahkan untuk 
melawan hawa nafsumu, sebagaimana firman Allah, “Hai Daud, sesungguhnya Kami 
menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan 
(perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, 
karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang 
sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan 
hari perhitungan.” (QS 38:26). Wallohu a'lam
LINK ASAL:
 
