Bismillahirrohmaanirrohiim
Download Aplikasi persembahan PISS-KTB dan Islamuna 👉 Download!

1898. HUKUM DO'A SETELAH IQAAMAH

PERTANYAAN :
Assalaamu'alaikum wr wb, pendapat yang kuat dalam mazhab Syafi'i, doa setelah qomat itu sunnah apa tidak ? Jazakumullah. [Abd Somad NurHasan MJ].
JAWABAN :
Wa'alaikumsalam Wr Wb
ويسن الدعاء بين الأذان والإقامة وإن طال ما بينهما ويحصل أصل السنة بمجرد الدعاء والأولى شغل الزمان بتمامه بالدعاء إلا وقت فعل الراتبة فالدعاء في نحو سجودها كاف ولا يطلب الدعاء بعد الإقامة وقبل التحرم والمطلوب من المصلي المبادرة إلى التحرم لتحصل له الفضيلة التامة
Disunahkan berdoa diantara adzan dan iqamah meskipun jarak keduanya panjang, kesunahan doa tersebut dapat dihasilkan dengan segala macam doa, yang utama sepanjang waktu antara keduanya dipenuhi dengan aneka doa kecuali waktu yang dipergunakan untuk menunaikan shalat rawatib maka doanya seperti kala sujudnya. Dan tidak dianjurkan berdoa setelah iqamah dan sebelum takbiratul ihram (memulai shalat) karena yang dituntut agar seseorang segera bergegas-gegas mengerjakan takbiratul ihram supaya mendapatkan keutamaan yang sempurna. [ Nihaayah az-Zain I/98 ].
Namun demikian memang terdapat pendapat Ulama yang memberlakukan doa setelah iqamah karena termasuk bagian dari saat dikabulkannya doa seperti yang diungkapkan oleh Muhammad Ali Bin Muhammad Bin ‘Allan Bin Ibrahim al-Bakry as-Shiddhiqy as-Syafi’i dalam kitabnya al-Futuuhaat ar-Rabbaaniyyah II/136, Muhammad Bin Ali Bin Muhammad As-Syaukaany dalam kitabnya Tuhfah adz-Dzaakiriin hal.68 dan Manshur Bin Yunus al-Buhuaty dalam kitabnya Qisyaaf al-Kinaa’ I/248 seperti keterangan yang dilansir dalam kitab Al-Mausuu’ah al-Fiqhiyyah berikut :
وورد أيضا استجابة الدعاء بعد الإقامة (4) وهو حديث سهل بن سعد رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم : ساعتان تفتح فيهما أبواب السماء : عند حضور الصلاة وعند الصف في سبيل الله (1) .
(4) الفتوحات الربانية 2 / 136 - 138 ، وكشاف القناع 1 / 248 ، وتحفة الذاكرين ص 68 .
(1) حديث سهل بن سعد : " ساعتان تفتح فيها أبواب السماء . . . " . أخرجه ابن حبان في صحيحه ( الإحسان 5 / 5 ) ، وصححه ابن حجر في نتائج الأفكار ( 1 / 379 ) .
Dan terdapat juga keterangan dikabulkannya doa setelah iqamah yakni hadits dari Sahl Bin Sa’d ra dari Baginda Nabi SAW “Dua saat yang pintu-pintu langit, saat mendatangi shalat dan saat barisan jihad dijalan Allah” (HR. Ibn Hibbaan – al-Ihsaan V/5 dan disahihkan oleh Ibn Hajar dalam kitab Nataaij al-Afkaar I/379).  [ Al-Mausuu’ah al-Fiqhiyyah 39/226-227 ].
وَمَفْهُومُ كَلَامِ الشَّارِحِ أَنَّهُ لَا يُطْلَبُ الدُّعَاءُ بَعْدَ الْإِقَامَةِ وَقَبْلَ التَّحْرِيمِ وَيُوَجَّهُ بِأَنَّ الْمَطْلُوبَ مِنْ الْمُصَلِّي الْمُبَادَرَةُ إلَى التَّحَرُّمِ لِتَحْصُلَ لَهُ الْفَضِيلَةُ التَّامَّةُ .
Menurut keterangan yang difaham dari pernyataan pensyarah kitab sesungguhnya tidak ada anjuran doa setelah iqamah dan sebelum takbiratul ihram, dan dikuatkan bahwa yang dianjurkan bagi orang yang hendak shalat mensegerakan menjalankan takbiratul ihram agar mendapatpan keutamaan yang sempurna. [ Hasyiyah al-Jamal III/148 ].
Bila memang seseorang menjalani doa setelah iqamah dan sebelum memulai shalat dianjurkan untuk tidak sampai terlewatkan masa menjalani takbiratul ihram bersama imam.
( قَوْلُهُ وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ) أَيْ بَعْدَ الْفَرَاغِ مِنْ الْإِقَامَةِ وَقَبْلَ الصَّلَاةِ لَكِنْ بِحَيْثُ لَا تَفُوتُهُ تَكْبِيرَةُ الْإِحْرَامِ مَعَ الْإِمَامِ ا هـ
(Keterangan dan Iqamah shalat) artinya setelah rampung iqamah dan sebelum shalat dengan catatan tidak terlewatkan menjalani takbiratul ihram bersama imam. [ Hasyiyah al-Jamal VI/352].

Pendapat yang kuat disunnahkan berdoa.  Dalam kitab Tuhfatul Muhtaj 1/171 (1/27), maktabah syamilah :
و ) يسن ( لكل ) من المؤذن ، والمقيم وسامعهما ( أن يصلي ) ويسلم على النبي صلى الله عليه وسلم بعد فراغه ) من الأذان ، أو الإقامة للأمر بالصلاة عقب الأذان في خبر مسلم وقيس بذلك غيره ( ثم ) يسن له أن يقول عقبهما ( اللهم رب هذه الدعوة التامة
WA YUSANNU LIKULLIN MINAL MU`ADZDZINI WAL MUQIIMI WA SAAMI'IHIMAA AN YUSHALLIYA WA YUSALLIMA 'ALANNABIYYI SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAM BA'DA FARAAGHIHII MINAL ADZAAN AU AL IQAAMAH,  TSUMMA YUSANNU LAHUU AN YAQUULA 'AQIBAHUMAA ALLAAHUMMA RABBA HAADZIHIDDA'WATITTAAMMAH.
Dan disunnah bagi masing-masing orang adzan, orang iqomah dan yang yang mendengarkan keduanya untuk membaca shalawat dan salam atas Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam setelah selesai adzan atau selesai iqamah. Kemudian disunnahkan bagi masing-masing orang adzan, orang iqomah dan yang yang mendengarkan keduanya untuk berdoa ALLAAHUMMA RABBA HAADZIHIDDA'WATITTAAMMAH mengiringi keduanya (adzan & iqamah).

Catatan : Ta'bir diatas adalah pendapatnya Imam Nawawi yang disyarahi oleh Imam Ibnu Hajar. dan Imam Ibnu Hajar tidak membawakan pendapat lain. Wallaahu A'lam
Imam Ramli dalam kitab Nihayatul Muhtaaj (3/10, maktabah syamilah) juga menerangkan sama. Berikut ta'birnya:
( وَ ) يُسَنُّ ( لِكُلٍّ ) مِنْ مُؤَذِّنٍ وَسَامِعٍ وَمُسْتَمِعٍ وَكَذَا مُقِيمٌ لِحَدِيثٍ وَرَدَ فِيهِ رَوَاهُ ابْنُ السُّنِّيِّ وَذَكَرَهُ الْمُصَنِّفُ فِي أَذْكَارِهِ ( أَنْ يُصَلِّيَ ) وَيُسَلِّمَ ( عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ) لِمَا مَرَّ مِنْ كَرَاهَةِ إفْرَادِ أَحَدِهِمَا عَنْ الْآخِرِ ( بَعْدَ فَرَاغِهِ ) أَيْ مِنْ ذَلِكَ ( ثُمَّ ) يَقُولُ عَقِبَ ذَلِكَ ( اللَّهُمَّ ) أَصْلُهُ يَا اللَّهُ حُذِفَتْ يَاؤُهُ وَعَوَّضَتْ عَنْهَا الْمِيمُ وَلِهَذَا امْتَنَعَ الْجَمْعُ بَيْنَهُمَا ( رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ ) بِفَتْحِ الدَّال : هِيَ دَعْوَةُ الْأَذَانِ ( التَّامَّةِ)
Atau mungkin yang dikehendaki Ta'bir Nihayatuzzain:
ولا يطلب الدعاء بعد الإقامة
WALAA YUTHLABUDDU'AA`U BA'DAL IQAAMAH. dan tidak dianjurkan berdoa setelah iqomah
dan Ta'bir Jamal :
وَمَفْهُومُ كَلَامِ الشَّارِحِ أَنَّهُ لَا يُطْلَبُ الدُّعَاءُ بَعْدَ الْإِقَامَةِ
WA MAFHUUMU KALAAMISYSYAARIH ANNAHUU LAA YUTHABUDDU'AA`U BA'DAL IQAAMAH. Menurut keterangan yang difaham dari pernyataan pensyarah kitab sesungguhnya tidak ada anjuran doa setelah iqamah adalah doa selain doa yang masyhur ( ALLAAHUMMA RABBA HAADZIHIDDA'WATITTAAMMAH ..dst). Wallaahu A'lam. [Masaji Antoro, Abdullah Afif ].
Link Asal :

www.fb.com/groups/piss.ktb/472958256060321/