Bismillahirrohmaanirrohiim
Download Aplikasi persembahan PISS-KTB dan Islamuna 👉 Download!

0801. HUKUM KEHALALAN MENGKONSUMSI KOPI LUWAK

PERTANYAAN :
Assalaamu'alaikum, mohon tanggapan, hukum kopi luwak bagaimana ? baik yang mengkonsumsi maupun yang menjual, terima kasih sebelumnya. [MH Ibnu Rasheed].
JAWABAN :
Wa'alaikumussalam. Kopi Luwak hukumnya halal, barang itu hanya mutanajjis, sehingga cuma perlu disucikan saja. Kopi luwak tersebut kopi yang biasa tapi disengaja disediakan untuk makanan musang, dan musang tersebut memang dipelihara, ketika si musang BAB, biji kopi yang dimakannya ikut keluar (tidak ikut proses pencernaan) dan biji kopi itu ketika ditanam, jika tidak bisa tumbuh lagi, berarti najis telah merusak kandungan biji, tetapi jika ditanam masih bisa tumbuh maka suci sebab bijinya terlindung oleh kulit bijinya.
.ولو راثت أو قاءت بهيمة حبا فإن كان صلبا بحيث لو زرع نبت فمتنجس يغسل ويؤكل وإلا فنجس. إعانة الطالبين ١/٨٢
Kalau biji kopi yang keluar dari perut luwak itu dalam keadaan keras sekiranya ditanam bisa tumbuh, maka mutanajjis, maka bisa dikonsumsi, dengan disucikan terlebih dahulu.
Berikut fatwa MUI :
MUI Nyatakan Kopi Luwak Halal. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengumumkan fatwa yang menyatakan, kopi luwak halal setelah melalui proses pencucian. Diperbolehkan meminum, memproduksi, dan... memperdagangkannya. “Soal kopi luwak ini sudah kami bahas dan intinya halal,” ujar Ketua MUI KH Ma’ruf Amin saat konferensi pers di Gedung MUI, Jl. Proklamasi No. 51 Jakarta, Selasa (20/7).
Turut mendampingi Sekretaris Umum MUI Ichwan Sam dan Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI Lukmanul Hakim. Dijelaskan Ma’ruf Amin, biji kopi luwak ini bersifat mutanajis atau terkena najis. Akan dinyatakan halal setelah melalui proses pencucian. Sebagaimana diketahui, proses memproduksi kopi luwak ini dimulai dari biji kopi yang ditelan oleh luwak, kemudian keluar bersamaan dengan faeces (kotoran). Biji kopi tersebut tetap utuh (tertutup kulit tanduk).
Direktur Eksekutif LPPOM MUI Lukmanul Hakim menuturkan, biji kopi ini bersifat mutanajis. Seperti barang lain yang terkena najis, maka biji kopi pun harus dicuci terlebih dahulu untuk proses selanjutnya. “Dalam produksi, sebelum digiling melalui proses pencucian. Kalau sudah jadi kopi bubuk tentunya sudah mencakup proses pencucian itu,” katanya. Menurut dia, hal ini untuk mengingatkan, karena ada sebagian orang yang memiliki kebiasaan mengunyah atau mengemil biji kopi itu. Lukmanul mengatakan, pembahasan tentang kopi luwak ini dilakukan menyusul adanya sejumlah pertanyaan, seperti dari PTPN XII Jawa Timur yang menangkar luwak. Juga, dari Pangalengan Jawa Barat untuk pengembangan, jika diproduksi akan halal atau tidak. [Sumber : www.mui.or.id].
Wallohu a'lam. [Muhammad Mujtahid Muthlaq, Raden Mas LeyehLeyeh, Ghufron Bkl].
LINK ASAL :
www.fb.com/notes/305129452843203/