Bismillahirrohmaanirrohiim
Download Aplikasi persembahan PISS-KTB dan Islamuna 👉 Download!

1149. BERHENTI UNTUK MENJAWAB ADZAN KETIKA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

PERTANYAAN :
Eh, mau tanya. Menjawab Adzan setahuku hukumnya sunah dan belajar hukumnya wajib. Kejanggalan timbul ketika KBM aktif dihentikan sejenak untuk jawab adzan. Bukankah yang seperti itu hukumnya malah makruh. [Dewi Aking Ajha].
JAWABAN :
Sunnahnya memang menghentikan kegiatan belajar mengajar tersebut karena KBM waktunya masih lama bereda dengan menjawab adzan yang hilang seiring terdiamnya suara muadzdzin. Keterangan di atas diambil dari Imam an-Nawaawy dalam kitab al-Adzkaar :
قال النووي رحمه الله في الأذكار: فصل: في أحوال تعرض للذاكر يستحب له قطع الذكر بسببها ثم يعود إليه بعد زوالها منها: إذا سلم عليه رد السلام ثم عاد إلى الذكر، وكذا إذا عطس عنده عاطس شمته ثم عاد إلى الذكر، وكذا إذا سمع الخطيب، وكذا إذا سمع المؤذن أجابه في كلمات الأذان والإقامة ثم عاد إلى الذكر، وكذا إذا رأى منكرًا أزاله، أو معروفًا أرشد إليه، أو مسترشدًا أجابه ثم عاد إلى الذكر، وكذا إذا غلبه النعاس أو نحوه. وما أشبه هذا كلها .انتهى.
[ PASAL ] Hal-hal yang disunahkan bagi seorang sedang berdzikir menghentikan dzikirnya kemudian meneruskannya kembali setelah hal-hal tersebut berlalu :
• Saat ada seseorang memulai salam padanya
• Saat ada seseorang bersin di dekatnya
• Saat mendengar khutbah seorang khothib
• Saat mendengar adzan dan iqamah dikumandangkan, sunah baginya menjawabnya dan setelahnya meneruskan kembali dzikirnya
• Saat melihat kemungkaran yang dapat ia singkirkan
• Saat ia mampu menunjukkan hal-hal kebaikan
• Saat dimintai petunjuk kebaikan oleh orang lain
• Saat rasa kantuk sangat menguasainya
• Dan hal-hal sejenis tersebut di atas

Hukum Adzan Dan hukum menjawab Adzan menurut madzhab 4., TA'BIR :
_________إتقق الأئمة على ان الأذان سنة مؤكد : ماعد الحنابلة ، فانهم قالوا : إنه فرض كفاية بمعنى انه اذا أتي به أحد فقد سقط عن الباقين الخ
( الفقه على المذاهب الاربعة - ص ٢٤٥ )
Para imam sepakat atas bahwa hukum Adzan itu sunnah mu'akkad. ( sunnah yang kuat ) Selain ulama' hanabilah. Mereka Berpendapat bahwa Adzan hukum Nya fardlu kifayah dengan artian jika Ada 1. Orang yang melaksanakan maka gugur Atas kewajiban yang lain ( Fiqhih Alaa madzahibil Arba'ah -245 ).
إجابة المؤذن مندوبة لمن يسمع الأذان ، ولو كان جنبا او كانت حائضا او نفسها ، فيندب ان يقول مثل مايقول المؤذن الا عند قول (( حي على الصلاة )) ،ا(( حى على الفلاح )) فإنه يجيبه فيها بقول لا حول ولا قوة الا بالله ، وهذا الحكم متفق عليه ، الا أن الحنفية اشترطوا أن لا تكون حائضا او نفساء ، فإن كانت فلا تندب لها الاجابة ،بخلاف باقي الأئمة والحنابلة اشترطوا الا يكون قد صلى الفرض الذي يؤذن له الخ ( الفقه على المذاهب الأربعة - ص، ٢٤٩ )
Menjawab Adzan hukum Nya sunnah bagi yang mendengar Adzan . Walaupun sedang ke Ada'an junub ( Hadast besar ) Dan ke Ada'an haid / nifas .maka sunnah menjawab seperti yang dikatakan mu'adzdzin ( orang yang Adzan ) kecuali baca'an (( hayyaa 'alassholah Dan hayyaa 'alalfalaah )) maka dijawab dengan baca'an ( laa hawala wala Quwwata illa billah, Dan hukum ini Sudah disepakati Oleh semua ulama' ..Kecuali ulama' Hanafiah mensyaratkan harus tidak dalam ke Ada'an haid Dan nefas Maka tidak disunnah kan menjawab Nya beda dengan imam-imam yang lain. Dan ulama' hanabilah mensyaratkan dalam kesunnahan menjawab Adzan tidak mendirikan sholat fardhu dengan Adzan tersebut jika Melaksanakan sholat fardhu dengan Adzan tersebut maka tidak sunnah mejawab, karena jama'ah sholat fardhu itu tidak dipanggil dengan Adzan tersebut. ( fiqhih ala madzahibil 4. Hal - 249 ). Wallohu a'lam. [Mujalli Anwar, Masaji Antoro, Adi Tia].

والله اعلم بالصواب