Bismillahirrohmaanirrohiim
Download Aplikasi persembahan PISS-KTB dan Islamuna 👉 Download!

2337. KEUTAMAAN AYAT KURSI

Oleh: Ayi Yuniar

KEUTAMAAN AYAT KURSI
(Di ambil dari PISS-KTB, Versi lama)
1. Keutamaan dari Ayat Kursi yang teramat mulia ini adalah sebagaiman
a diriwayatkan dalam kitab Addurrul Mantsur, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
إنها أعظم اية في القران كتاب الله

“Sesungguhnya ia (Ayat Kursi) adalah ayat yang sangat agung yang terdapat dalam Al-qur’an.

Terdapat sebuah riwayat yang mengatakan: “Bacalah Ayat Kursi karena dapat menjaga dirimu, anak-anakmu dan tempat tinggalmu serta rumah yang ada disekitar tempat tinggalmu. Apabila dibaca pada pagi hari dan petang hari maka akan aman dari gangguan jin. Apabila engkau membacanya ketika engkau hendak tidur maka Allah akan menjagamu sehingga setan tidak akan mampu mendekatimu hingga pagi hari.”

2. Dalam riwayat lainnya dikatakan bahwa membaca Ayat Kursi adalah setara dengan membaca seperempat al-Qur’an.
Dalam kitab Taisiril Ushul Ila Jami’ Ushul Min Hadits Rasul صلى الله عليه وسلم karya dari seorang ulama besar Asy-Syaikh Abdurrahman Ad-Diba’iy Asy-Syaibani Asy-Syafi’I ان الله يقدس روحه في الجنة وينور ضريحه , diriwayatkan dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

إن لكل شيء سناما، وإن سنام القران سورة البقرة، وفيها اية سيدة اي القران اية الكرسى.

“Sesungguhnya segala sesuatu pasti memiliki punuk dan punuknya al-Qur’an adalah surat al-Baqarah dan di dalamnya terdapat penghulu dari ayat-ayat al-Qur’an yaitu, Ayat Kursi.” (HR. at-Turmudzi)

3. Diriwayatkan dalam tafsir sirajul munir karangan Imam Asy-Syarbini mengatakan sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibn Hibban dan an-Nasa’i bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

من قرأ اية الكرسى دبر كل صلاة مكتوبة، لم يعنمه من دخول الجنة إلا الموت

“Barangsiapa membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat fardhu, maka tidak ada yang dapat mencegahnya untuk masuk ke dalam surga kecuali kematian.”

Yang dimaksud kecuali kematian pada hadits tersebut diatas adalah apabila telah dating ajalnya maka dia pasti akan dimasukkan ke dalam surga.

4. Al-Baihaqy dalam kitabnya Syi’bil Iman meriwayatkan bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Tidaklah seseorang itu selalu membacanya (Ayat Kursi) itu, kecuali dia adalah seorang shiddiq atau ‘abid (ahli ibadah).”

Dalam riwayat lainnya dikatakan: “Barangsiapa membacanya ketika dia akan mulai tidur maka Allah akan memberikan keamanan baginya, bagi tetangganya, bagi tetangga dari tetangganya dan bagi rumah-rumah yang ada disekitarnya.”

Diriwayatkan, jika Ayat Kursi dibaca pada sebuah rumah maka setan tidak akan mendatangi rumah itu selama 30 hari, dan sihir tidak akan mampu masuk ke rumah itu selama 40 hari.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata kepada Sayyidina Ali رضي الله عنه : “Wahai Ali, ajarkanlah ini kepada anak-anakmu, kepada keluargamu dan kepada para tetanggamu, karena tidak diturunkan ayat yang lebih mulia dari ayat ini (ayat kursi).”

Pada suatu ketika, para sahabat sedang membicarakan mengenai keutamaan ayat-ayat dalam al-Qur’an, maka Sayyidina Ali رضي الله عنه mengatakan kepada mereka, bagaimana menurut kalian tentang ayat kursi? Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah bersabda kepadaku:
“Wahai Ali sayyidul basyar (pemimpin para manusia) adalah Nabi Adam, pemimpin seluruh bangasa Arab adalah Muhammad dan tidaklah aku bangga karena ucapan ini, pemimpin dari orang-orang Parsi adalah Salman, pemimpin dari golongan Romawi adalah Shuhaib, pemimpin dari kaum Habasyah adalah Bilal, pemimpin semua hari adalah hari jum’at, pemimpin seluruh kitab adalah Al-Qur’an, pemimpin seluruh surat dalam Al-Qur’an adalah Al-Baqarah, pemimpin seluruh surat dalam AL-Baqarah adalah Ayat Kursi.”

5. Dalam kitab Nawadiril Ushul diriwayatkan bahwa Malaikat Jibril عليه السلام bertemu dengan Nabi Musa عليه السلام . Malaikat Jibril berkata : “Sesungguhnya Tuhanmu mengatakan bahwa barangsiapa membaca sekali dalam selesai shalat fardhu:

اللهم إني أقدم إليك بين يدي كل نفس ولمحة وطرفة يطرف بها أهل السماوات وأهل الأرض وكل شيئ هو في علمك كائن أو قد كان، أقدم إليك بين ذلك كله : اللهُ لآَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَنَوْمُُ لَّهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيم.

Sesungguhnya siang dan malam itu ada 24 jam dan pada setiap 1 jam diangkat sebanyak 70 juta kebaikan bagi orang yang membacanya dan para Malaikat akan sibuk mencatat (besarnya kebaikan) dari bacaan itu.”

6. Dalam durratun nashihin, menukil dari kitab hayat al-quyub shochifah 240, majlis fi bayan al-baka’ (perihal menangis), dijelaskan bahwa :

Ketika sudah saatnya hari kiamat, seorang hamba dibangkitkan di hadapan Allah سبحانه وتعالى kitab catatan amalnya disodorkan, ternyata lebih banyak keburukannya.
Kemudian dia berkata: الهى ما فعلت هذه السيئات؟ (Ya Tuhanku, aku tidak lakukan keburukan semua ini)

Maka Allah سبحانه وتعالى berfirman: ان لي شهودا ثقات (Sungguh pada-Ku ada saksi2 yang kuat)

Lalu, ia (‘abd) pun menoleh ke kanan dan ke kiri, tiada menemukan seorang saksipun, kemudian dia berakata: يا رب أين الشاهد؟ (Ya Tuhan, dimana saksi bagiku?)

Kemudian Allah سبحانه وتعالى menyuruh anggota-anggota tubuhnya supaya menjadi saksi, merekapun bersedia.
Kedua telinganya (‘abd) berkata: انا سمعنا وعلمنا أنه قد عمل (Kami benar2 telah mendengar dan tahu pasti bahwa ia telah melakukannya). Kedua matanya berkata: انا قد نظرنا (akupun melihatnya). Berkata lisannya: قد قلت (aku juga mengucapkannya). Kedua tangannya berkata: انا فعلنا (sesungguhnya kami telah melakukannya). Farjinya pun berkata: انا زنيت (aku telah berbuat zina).

Maka ia (‘abd) pun gusar. Kemudian Allah سبحانه وتعالى menyuruhnya masuk neraka. Namun pada bola mata kanannya terlihat seutas rambut mata memohon idzin kepada Allah سبحانه وتعالى untuk berbicara. Maka Allah سبحانه وتعالى menizinkannya. Ia pun berbicara: يا رب الست قلت اي عبد اغرق شعرة واحدة من اجفانه بدموع عينيه من خشيتي الا انجيته من النار؟ (Ya Tuhanku, bukankah Engkau telah berfirman “Siapapun dari seorang hamba yang tenggelam basah seutas rambut dari rambut matanya dengan air matanyakarena takut pada-Ku, maka Ku bebaskan ia dari neraka”?

Maka Allah سبحانه وتعالى menjawabnya: بلى (Ya, benar)

Rambut mata tadi pun berkata: انا اشهد ان هذا العبد المذنب قد اغرقني بالدموع من خشيتك (aku bersaksi, bahwa hamba yang berdo’a ini telah membasahiku dengan air matanya akibat takut pada-Mu)

Akhirnya Allah سبحانه وتعالى menyuruh masuk ke surge. Selanjutnya terdengar suara,
الا ان فلانا بن فلان قد نجا من النار بشعرة واحدة من اجفان عينيه (“Ketahuilah, bahwa si fulan bin fulan terbebas dari api neraka, berkat seutas rambut dari sekian rambut mata.”)
 
SUMBER ASLI :