Bismillahirrohmaanirrohiim
Download Aplikasi persembahan PISS-KTB dan Islamuna 👉 Download!

1542. HUKUM TINTA IKAN CUMI-CUMI NAJISKAH ?

PERTANYAAN :
Salam. Nderek tanglet : tinta hitam pada cumi-cumi najis apa tidak? Di beberapa pertanyaan terdahulu saya cari masih mauquf. Mohon di bahas ulang. Syukron. [Ayda Az-zahra].
JAWABAN :
Wa'alaikumussalam. Apakah cairan Ikan Cumi-cumi itu najis ?
Deskripsi masalah :  Dalam kitab Bughyatul Musytarsidin tertulis ibarat :
مسألة : ي : الذي يظهر أن الشيء الأسود الذي يوجد في بعض الحيتان وليس بدم ولا لحم نجس
Pertanyaan : Apakah yang di kehendaki dalam ta'bir tersebut ,warna hitam yang ada pada cumi-cumi atau nus (jawa red) ? kalau tidak ,ikan apa yang dikehendaki dalam ta'bir tersebut ? (Sa'il : PP.Alfalah, Ploso Mojo Kediri)
Jawaban : Yang dimaksud dengan warna hitam di atas ialah cairan berwarna hitam yang terdapat pada cumi-cumi ( jawa : Nus )
Catatan : Masalah status najisnya cairan hitam tersebut masih di perselisihkan hukumnya antara para ulama' . Sebagian Ulama' berpendapat bahwa cairan tersebut najis dan sebagian yang lain menghukuminya suci .
Referensi :
1. Tsamrat Ar Raudloh As Syahiyyah , hal : 12
2. Bulghat Ath Thullab Fi Talkhis Fatawi Masyayikh Al Anjab, hal : 106
وفي ثمرة الروضة الشهية لطلبة العلم من الإندونسية بمكة المحمية :ص12 مانصه (مسئلة : ما قولكم زاد علمكم نافعا أمين في سواد بعض الحيتان المعروف ببلدنا (جاواه نوس أهو نجس أم بينوا لنا نقلا شافيا الجواب : قد حكم صاحب البغية بنجاسته وخطأ من فال بطهارته اه_ ص :16 في باب النجاسة ومثله في سفينة الصلاة فراجع فاعلم أن هذه المسئلة قد وقع فيها اختلاف بين أهل المعرفة با لحيتان أن هذ الأسود أهو من الباطن أم لا فينبغي للعاقل أن يتحقق هذا الشيئ لأن هذا ممايتعلق بالعيان
Masalah : Bagaimana pendapat anda sekalian-Semoga Alloh menambahkan ilmu kalian- tentangtinta hitam yang keluar dari sebagian ikan yang sudah dikenal dinegara kami ( Bahas Jawa: “ Nus “ ), apakah dihukumi najis ? mohon dijelaskan dengan keterangan yang memuaskan.
Jawab : Penulis kitab Bughyatul Musytarsyidin pada bab An Najasah halaman 16 menghukumi najis dan menganggap salah jika ada orang yang menghukumi suci. Keterangan yang sama ditemukan dalam kitab Safinatus Sholah. Silahkan ditinjau kembali.
Ketahuilah bahwasanya terjadi perselisihan pendapat antara para pakar dibidang perikanan, apakah cairan hitam yang keluar dari ikan tersebut keluar dari bagian dalam ikan atau tidak ?.maka dari itu harus dipastikan dulu mengenai hal ini sebab ini adalah sesuatu yang dapat dibuktikan langsung. ( Tsamrat Ar Raudloh As Syahiyyah , hal : 12 ).

وفي بلغة الطلاب في تلخيص قتاوى الأنجاب للشيخ طيفور علي وفا المدوري ص : 106 مانصه :
مسئلة ث : السواد الذي يوجد في بعض الحيتان مما اختلف فيه هل هو من الباطن فيكون نجسا أولا فيكون طاهرا فينبغي للعاقل أن يتحققه لأن هذا مما يتعلق بالعيان قلت : يعني أن هذا السواد إذا كان من الباطن فهو أشبه بالقيئ فيكون نجسا وإلا فهو أشبه باللعاب فيكون طاهرا . وقد قال بعض مشايخنا :إن هذا السواد شيئ جعله الله لصاحبه ترسا يتترس به عن كبار الحيتان فإذا قصده حوت كبير ليأكله أخرج هذا السواد فاختفى به عنه فلا يقاس بالقيئ ولاباللعاب لكونه خاصا له بهذه الخصوصية ويكون طاهرا .والله أعلم
[ Masalah Tsa' ] Cairan hitam yang ditemukan sebagian ikan yang masih diperdebatkan apakah itu keluar dari bagian karena itu dihukumi najis ataukah tidak sehingga dihukumi suci ? maka dari itu harus dipastikan dulu mengenai hal ini sebab ini adalah sesuatu yang dapat dibuktikan langsung.
Saya berkata : Bahwa cairan hitam ini jika memang keluar dari dalam,seperti halnya muntah maka dihukumi najis, namun jika tidak maka seperti air liur jadi dihukumi suci. Sebagian Guru-guru kami berkata : “ Sesungguhnya cairan hitam ini diciptakan oleh Alloh sebagai perisai yang digunakan oleh ikan tersebut yang melindunginya dari ikan-ikan yang besar,jika ada ikan besar yang ingin memakannya maka ia mengeluarkan cairan hitam tersebut agar ia bisa bersembunyi,jadi cairan tersebut tidak bisa disamakan dengan muntah maupun air liur sebab cairan yang memiliki keistimewaan seperti ini hanya dimiliki ikan tersebut. Wallohu A'lam.
Karena cumi termasuk ikan (HUUT), dan darah & kotoran yang terdapat dalam ikan kecil hukumnya suci, bahkan ada yang mengatakan walaupun dari ikan besar. Hal ini berdasarkan ta'bir kitab Bughyatul Mustarsyidin halaman 15 :
وقد اتفق ابنا حجر وزياد و م ر وغيرهم على طهارة ما في جوف السمك الصغير من الدم والروث ، وجواز أكله معه ، وأنه لا ينجس به الدهن ، بل جرى عليه م ر الكبير أيضاً
WA QAD ITTAFAQA IBNAA HAJAR WA ZIYAAD WA MIM RA` (Muhammad ar Ramli) 'ALAA THAHAARATI MAA FII JAUFISSAMAKI ASHSHAGHIIR MINADDAMI WARRAUTSI WA JAWAAZI AKLIHII WA ANNAHUU LAA YANJUSU BIHII ADDUHNU BAL JARAA 'ALAIHI MIM WA RA` (Muhammad Ar Ramli) AL KABIIRA AIDHAN
Ibnu Hajar, Ibnu Ziyad, Muhammad Ar Ramli dan yang lainnya bersepakat atas sucinya darah dan kotoran yang berada di perut ikan kecil, dam boleh memakannya, dan tidak najisnya minyak karenanya.Bahkan Muhammad Ar Ramli memberlakukan juga ikan besar atas hal yang demikian. Maka menurut pemahaman saya, tinta yang terdapat dalam cumi bisa diqiaskan dengan ta'bir diatas. Wallaahu A'lam.
Ta'bir Bughyah halaman 15 :
الذي يظهر أن الشيء الأسود الذي يوجد في بعض الحيتان وليس بدم ولا لحم نجس، إذ صريح عبارة التحفة أن كل شيء في الباطن خارج عن أجزاء الحيوان نجس، ومنه هذا الأسود للعلة المذكورة إذ هو دم أو شبهة، وقد صرحوا بنجاسة الخرزة التي في الكرش كحصى الكلي والمثانة، لخروجها من معدن النجاسة مع شبهها بالطاهر فأولى هذا الأسود، ولأنه فضلة مستحيلة وهي نجسة إلا ما استثني، ومن قال بطهارته فقد أخطأ
Alladzii Yazh_Haru Anna Asysyai`A Al Aswada Alladzii Yuujadu Fii Ba'dzi Al Hiitaani Walaisa Bidamin Walaa Lahmin Najisun Idz Shiriihu 'Ibaarati Attuhfah Anna Kulla Syai`In Fil Baathin Khaarijin 'An Ajzaa`I Al Hayawaani Najisun Wa Minhu Haadzal Aswadu Lil 'Illatil Madzkuurati Idz Huwa Damun Au Syibhuhuu Waqad Sharrahuu Binajaasati Al Khurzati Allatii Fi Alkarisyi Ka Hashaalkulaa Wal Matsaanati Likhuruujihaa Min Ma'dininnajaasati Ma'a Syibhihaa Biththaahiri Fa Aulaa Haadzal Aswadu Wa Li Annahuu Fadhlatun Mustahiilatun Wahiya Najisatun Illaa Maa Ustutsniya wa man qaala bithahaaratihii faqaf akhtha`a.
Pendapat yang zahir bahwasanya sesuatu yang hitam yang ditemukan dalam sebagian ikan, bukan darah dan bukan daging, adalah najis Karena sharihnya 'ibaraot Tuhfah: Sesungguhnya sesuatu yang terdapat di bathin yang keluar dari juz hewan adalah najis. Termasuk sesuatu tersebut ialah barang yang hitam ini karena illat yang isebutkan, karena sesuatu yang hitam tersebut adalah darah atau serupa darah.......dst.
ان ماخرج من بعض حيوانات البحر وهو شيء أسود كالحبر الذي يكتب به نجس لانه فضلة خرج من الجوف ~ شرح سلم المناجاة ص 7
Sesuatu yang keluar dari sebagian hewan laut, yaitu benda hitam seperti tinta yang digunakan untuk menulis, adalah najis, karena benda itu merupakan kotoran yang keluar dari jauf.
Ibarot yang menghukumi najis ada di Kitab Sullam Munajat dan Bughiyah :
ان ما خرج من بعض حيوانات البحر وهو شئ اسود كالحبر الذى يكتب به نجس لانه فضلة خرج من الجوف
"Segala sesuatu yang keluar dari sebagian jenis hewan-hewan laut yang berwarna hitam seperti tinta untuk menulis maka hukumnya najis. Karena sesungguhnya cairan itu adalah lendir yang keluar dari rongga perut". (ket. Kitab sullamul munajat hal.7).
مسئلة ي : الذى يظهر ان الشئ الاسود الدي يوجد في بعض الحيتان و ليس بدم و لا لحم نجس، اذ صريح عبارة التحفة ان كل شئ في الباطن خارج عن اجزاء الحيوان نجس و منه هذا الاسود للعلة المذكورة اذ هو او شبهة
"Pendapat yang jelas menyatakan bahwa sesungguhnya sesuatu berwarna hitam yang ditemukan di sebagian jenis ikan dan itu bukan dari darah atau daging maka najis hukumnya. Hal ini juga termaktub dalam kitab At-tuhfah yakni segala sesuatu yang berasal dari dalam perut yang keluar dari sebagian binatang hukumnya najis dan termasuk didalamnya adalah cairan hitam,hali ini karena alasan yang sudah dikemukakan sebelumnya yaitu termasuk darah atau sejenisnya. (ket.bughyah hal 23).
Jadi, kesimpulan hukum dari tinta ikan cumi-cumi adalah khilaf, yang mengatakan suci berdasarkan dalil dari kitab  :
- Tsamrat Ar Raudloh As Syahiyyah , hal : 12,
- Bughyatul Mustarsyidin halaman 15 dan
- Bulghat Ath Thullab Fi Talkhis Fatawi Masyayikh Al Anjab, hal : 106.
Adapun yang mengatakan kalau tinta tersebut adalah najis, berpegang pada kitab :
- Kitab sullamul munajat hal.7 dan
- bughyah hal 23.
Wallaahu A'lamu Bis Showaab. [Ubaid Bin Aziz Hasanan, Abdullah Afif, Ibnu Ma'mun, Ibnu Toha].
Link Asal :

www.fb.com/groups/piss.ktb/423527754336705/