Bismillahirrohmaanirrohiim
Download Aplikasi persembahan PISS-KTB dan Islamuna 👉 Download!

0260. BULAN RAMADHAN DAN SIKSA KUBUR

PERTANYAAN :
Assalamualaikum. Adakah dalil mengenai bahwa mayyit di bulan Romadlon itu terbebas dari siksa kubur selama sebulan penuh ?. Syukron katsiron. [Nur Hupi].
JAWABAN :
Wa'alaykumsalam warohmatullohi wabarokaatuh. Baginda rosululloh shollollohu'alaihi wasallam bersabda,,'' Apabila bulan Romadhon tiba, pintu pintu langit dibuka, pintu pintu neraka jahannam ditutup dan syetan dibelenggu dengan rantai'' ( HR. Syaikhan). Memang ada : Riwayat Anas Bin Malik ra. namun sanadnya dho’if.

هل يرفع العذاب في بعض الأوقات عن أهل القبور وقد يرفع عذاب القبر في بعض الأشهر الشريفة
فقد روي بإسناد ضعيف [ عن أنس بن مالك أن عذاب القبر يرفع عن الموتى في شهر رمضان وكذلك فتنة القبر ترفع عمن مات يوم الجمعة أو ليلة الجمعة ]
Apakah siksaan diangkat disebagian waktu-watu tertentu bagi ahli kubur ? Siksa kubur terkadang diangkat/dihilangkan disebagian waktu-waktu yang dimulyakan, diriwayatkan dengan sanad yang dho’if “Dari Anas Bin Maalik ra. Sesungguhnya siksa kubur diangkat dari orang-orang yang meninggal dibulan Ramadhan, begitu juga FITNAH KUBUR diangkat bagi orang yang meninggal dihari jumah atau malam jumah” [ Ahwaal alQubuur I/105 ].
Ada juga Pernyataan an-Nafrawy yang diambil dari al-Yaafi’i dari kalangan Madzhab MAALIKI :

وقال اليافعي: بلغنا أن الموتى لا يعذبون ليلة الجمعة تشريفًا لها قال: ويحتمل اختصاص ذلك بعصاة المسلمين دون الكفار، وعممه في بحر الكلام في الكافر أيضًا قال: إن الكافر يرفع عنه العذاب يوم الجمعة وليلتها وجميع شهر رمضان
Berkata al-Yaafi’i : Telah sampai pada kami bahwa orang-orang yang meninggal tidak di siksa dimalam jumah untuk memuliakan jumah. Pernyataan ini mengandung arti terangkatnya siksaan hanya tertentu bagi orang-orang muslim yang maksiat semasa hidupnya tidak berlaku bagi orang kafir namun dalam kitab ‘al-Bahr al’Uluum’ juga berlaku bagi orang kafir “Sesungguhnya orang kafir diangkat siksa kuburnya dihari jumah dan malamnya serta disemua bulan-bulan Ramadhan [ alFawaakih ad-Dawaany I/304 ]. Wallaahu A’lam Bis Showaab. [Fachrul Ibnu Zunurain dan Masaji Antoro ].