Bismillahirrohmaanirrohiim
Download Aplikasi persembahan PISS-KTB dan Islamuna 👉 Download!

1068. KEMAKRUHAN MENGUSAP BEKAS AIR SESUDAH WUDHU

PERTANYAAN :
Assalamu'alaikum w.rb. Maaf numpang tanya : Apakah benar Hukum mengusap wajah dengan handuk setelah wudlu' itu hukumnya Makruh ? Dan apa alasan tersebut...? Syukron sebelumnya atas penjelasannya.! [Diea Cwee].
JAWABAN :
Wa'alaykumus salaam. Dan termasuk kesunnahan setelah wudhu adalah tidak mengusap anggota wudhu dengan kain tanpa adanya udzur, karena hal tersebut dapat menghilangkan atsar / bekas ibadah, jika ada udzur semisal kedinginan, khawatir tertempel perkara najis, atau ia hendak tayammum setelah wudhu maka tidak makruh baginya melakukan hal tersebut (tansyif / mengelap anggota wudhu).
Disunnahkan meninggalkan tanfisy, yaitu mengelap air dengan kain(handuk) karena hal ini bisa mghilangkan bekas suatu ibadah(atsarul ibadah).dan tanfisy telah menyelahi sunnah nabi. Bahwasanya nabi menolak kaos tangan yang di dtangkan untukya untuk tanfisy (mengelap) setelah mandi jinabah.
Kesunatan untuk tidak mgelap air dengan kain (tanfisy) ini ketika tidak ada udzur. Adapun jika sebab udzur, seperti dingin, takut terkena najis maka tidak disunnahkan meninggalkan tanfisy, bahkan lebih baik dengan mengelapnya. Dalam kitab tuhfah, menurut imam romli : bahkan wajib mengelapnya jika khawatir terkena najis dan tidak menemukan sesuatu untuk membasuhnya [ i'anatut tholibin 1/54 ].
Hukum Mengusap Wajah/Anggota Wudhu dengan Kain/Handuk Menurut Qoul Aujah adalah Makruh dan begitu juga seperti yang ada di Kitab Roudhoh. Dan satu Qoul Berpendapat Mengusap Wajah dengan Handuk ini Hukumnya Mubah dan begitu juga Meninggalkannya dan Menurut Imam Nawawi di dalam Kitab Syarah Muhaddzab Hukumnya Makruh dan Bahkan ada Qoul berpendapat Makruh secara Muthlaq. Wallaahu A'lam. [ER Zi, Ismael Kholilie, Awan As-Safaritiyy Asy-syaikheriyy, Hasanul Zain].
- Nailul Author hal 293 :
~نيل الأوطار ; رقم ٢٩٣~
عن قيس بن سعد قال ; زارنا رسول الله صلى الله عليه وسلم فى منزلنا فأمرله سعد بغسل، فوضع له فاغتسل، ثم ناوله ملحفة مصبوغة بزعفران أو ورس، فاشتمل بها.
(رواه أحمد وابن ماجه و أبو داود)

- Hasyiah al bajuri 1/62 :
و منها ترك النشيف بلا عذر لأنه يزيل أثر العبادة أما بعذر كبرد و خوف التصاق نجاسة و إرادة تيمم عقب الوضوء فلاكراهة ~حاشية الباجوري ١/٧٢
- Kifayatul Ahyar 1/26 :
كفاية الأحيار ج ١ ص ٢٦
ومنها هل يستحب ترك التنشيف ؟ فيه أوجه الصحيح أن تركه مستحب كذا صححه في أصل الروضة ، وقيل انه مباح فعله وتركه سواء ، واختاره النواوي في شرح المهذب وقيل مستحب مطلقا ، وقيل يكره التنشيف مطلقا.
LINK ASAL :
www.fb.com/notes/336730316349783/

www.fb.com/groups/piss.ktb/512736218749191/