PERTANYAAN :
Assalamualaikum. Maaf mau bertanya yai : Ada yang bilang, masih banyak sunnah² nabi yang belum dikerjakan, jelas² dari Nabi, kenapa milih mengamalkan yang bukan dari nabi? Cara menjawabnya bagaimna yai. [Tulus Zul Ahmad].
JAWABAN :
Wa alaikumus salam. Jangan terjebak, ungkapan seperti itu dijadikan wahabi untuk membid'ahkan segala amalan yang tidak pernah dilakukan Nabi dan tidak ada dalilnya. Bagi kaum wahabi, tiap amalan itu setidaknya harus memenuhi dua syarat yaitu:
1. Harus pernah dikerjakan oleh Nabi
2. Harus ada dalilnya.
Sehingga seperti yasinan maulidan dan lain-lainnya jika tidak pernah dikerjakan Nabi maka itu hukumnya bid'ah sesat (ضلالة). Untuk menepis dan membantah poin 1 dan 2 di atas maka kita perlu mengetahui bahwa :
1. Tidak semua amalan yang kita lakukan itu harus pernah dikerjakan Nabi. Ada kaidah:
ترك الشيء لا يدل علي منعه
"(Nabi dan salaf) tidak melakukan sesuatu bukanlah menunjukkan bahwa sesuatu itu dilarang".
Sehingga jika Nabi tidak melakukan peringatan Maulid misalkan atau salaf tidak mengerjakannya namun tidak ada Hadits atau atsar yang melarangnya maka itu tidak menunjukkan keharaman bagi kita untuk melakukannya.
2. Tidak semua amalan yang kita kerjakan harus ada dalil khususnya.
Padahal keumuman ayat atau hadits adalah dalil syar'i. Misalkan:
وافعلوا الخير لعلكم تفلحون
“Dan kerjakanlah kebaikan agar kalian beruntung”.
Jadi kebaikan apapun yang selaras dengan jiwa islam maka itu adalah hal yang baik. Sehingga dalil yang sifatnya umum bisa diberlakukan untuk segala cakupannya. Misalkan secara umum Qur'an memerintahkan kita untuk berdo'a, maka melakukan do'a secara khusus semisal acara selamaran 4 bulan atau 7 bulan kehamilan itu baik untuk dilakukan.
Kaidah menerangkan:
العام يعمل به في جميع جزئيته
"Dalil yang bersifat umum bisa diberlakukan pada semua cakupan-cakupannya".
والله اعلم. Wallohu a'lam. [Faisol Tantowi].
LINK ASAL :
https://free.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/4301648799857895