Bismillahirrohmaanirrohiim
Download Aplikasi persembahan PISS-KTB dan Islamuna 👉 Download!

2179. AKHLAQ KARIMAH

PERTANYAAN:

Lukman Ardiansyah
Assalamu alaikum

AKHLAQ KARIMAH itu yang Bagaimana ?? sukran ibarotnya ya..


JAWABAN:


Alif Jum'an Azend >>


SALINAN 33 KIAT-KIAT
MENGGAPAI KETENANGAN JIWA
oleh Muhammad Abdul Hakiem
 
TAUSHIYYAH MULTAQO TSANAWIY DI KAWASAN VILLA HORTENSIA PRIGEN PANDAAN PASURUAN 16-17 Agustus 2004

حامدا لله تبارك وتعالى ومصليا على رسول الله صلى الله عليه وسلم أما بعد :
            Situasi kesehatan jiwa saat ini,sebagaimana dinyatakan WHO,merupakan krisis yang tidak terungkap yang akan semakin buruk di masa-masa yang akan datang.
Di zaman maju ini betapa banyak orang menderita ketegangan,kecemasan,panik,despresi,tidak puas,disharmoni,gelisah,kecewa,curiga berlebihan,dan lainnya sebagai akibat dari tekanan-tekanan yang mengganggu jiwa atau batinnya. Dengan kenyataan ini,ketenangan jiwa semakin mahal harganya dan akan semakin didamba banyak orang.
Keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh, merupakan modal utama mencapai dan menjaga kesehatan jiwa. Penelitian menunjukkan masyarakat yang religius lebih kecil resikonya terkena gangguan kejiwaan dibanding mereka yang tidak religius dalam kehidupan sehari-harinya.
Berikut ini adalah kiat-kiat untuk menggapai ketenangan jiwa dengan ber-ahlaqul karimah sebagaimana diajarkan atau disemangati oleh agama kita,islam,yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist Nabi saw.

I .SECARA UMUM
1.Tidak memaksakan diri diluar batas kemampuan. Tidak ada “TAKALLUF” (pemaksaan diri) dalam agama islam saat melakukan ibadah. Islam justru menyeru bermadya(al-qosda): berlaku sedang,tengah-tengah,dan wajar.
2.Menghindari dosa. Pelanggaran terhadap aturan agama atau dosa memberikan pengaruh yang tidak baik pada jiwa. Dosa menjadikan kita tidak tenang,takut,dan was-was. Kita takut dosa itu diketahui orang lain.
3.Dzikir,mengingat Alloh. Ia menumbuhkan keyaqinan diri,mendekatkan komunikasi diri dengan Alloh, dan menjadikan hati tidak kering. Dzikir bisa berupa sholat,(paling tidak sholat lima waktu,apalagi bila ditambah tahajud),membaca Al-Qur’an,membaca do’a-do’a,dan sebagainya.

E  ….ألا بذكر الله تطمئن القلوب(سورة  الرعد 28)
Artinya :
…..Ingatlah,hanya dengan mengingati Alloh-lah hati menjadi tenteram.(Q.S.Ar-Ra’d 28)

4.Melihat,membaca,menyimak,dan memperhatikan perilaku atau sejarah keteladanan orang-orang sholeh. Pepatah mengatakan “Saat orang-orang shaleh dituturkan,turunlah rahmat-rahmat.”

E     عند ذكر الصالحين تتنزل رحمات.(الحكمة)
Artinya:
       Disaat orang-orang sholih dituturkan maka turunlah rahmat-rahmat(hikmah)

5.Ringan tangan,suka menolong,dan dermawan (sakho’). Tidak melihat diri. Tidak melihat apa yang dia keluarkan bagi orang lain. Bermanfaat bagi orang banyak.

E  نظـرت في السخاء فما وجد له أصلا وفـرعا الا حسن الظن بالله عز وجل, وأصل البخل وفرعه سوء الظن بالله عز وجل.(ألامام الحسن البصري)
Artinya:
Saya melihat dalam kedermawanan tidak menemukan pokok atau cabangnya kecuali berprasangka baik pada Alloh ‘Azza wa Jalla dan pokok dan cabang dari kebakhilan adalah berprasangka buruk pada Alloh ‘Azza wa Jalla. (Imam Hasan Al-Bashriy)

6.Lapang dada(salamatus shodri). Hatinya dijauhkan dari dengki,iri hati,dendam,takabur,prasangka buruk,dan semacamnya.
7.Menasehati khalayak (an-nushu lilummah) atau berdakwah atau ta’lim(ngaji). Alangkah bahagia melihat ilmu yang kita berikan diterima dan diamalkan orang lain. Orang-orang awam menjadi lepas dari kebodohannya. Dikatakan: “Amal yang menyebar manfaatnya kepada khalayak lebih utama daripada amal yang manfaatnya terbatas pada diri sendiri.
8.Berlaku santun (al-hilmu) dan tidak tergesa-gesa(al-anah). Terburu-buru dan reaktif terhadap situasi yang mengelilinginya merupakan tanda ketidaktenangan jiwa. Dengan berfikir jernih,terencana,dan tidak kegabah,jiwa menjadi tenang.
9.Puasa dalam arti khusus maupun puasa dalam arti umum yaitu menahan diri(imsak). Puasa bisa menstabilkan jiwa. Para ulama’ banyak memaknai sabar dalam Al-Qur’an sebagai puasa.

II .TERKAIT DENGAN KEILMUAN
10.Menambah ilmu. Wawasan menjadi luas,tidak berfikiran sempit. Kapan dan dimana pun kita adalah Thoolib (pencari ilmu) Tidak merasa puas diri ibarat merasa besar didalam aquarium kecil. Diatas orang ‘alim ada yang lebih ‘alim lagi. Betapa tinggi ilmu Nabi Musa, namun Alloh memerintahkannya tetap memburu ilmu dari Nabi Khidlir.

E   لازلت طالبا الى يوم القيامة.(أبوي السيد محمد بن علوي بن عباس المالكي المكي الحسني)
Artinya:
Telah berkata Ulama’ Besar Makkah Al-Mukarromah pada abad ini,beliau adalah As-Syaikh As-Sayyid Muhammad Al-Maliki Al-Hasaniy: “Sampai hari qiyamat kamu adalah murid”.
11.Memahkotai ilmu yang dimiliki dengan akhlaq terpuji,meliputi makrifat (kesadaran),tawadlu’(kerendahan hati),amal,dan taqwa. Ilmu tidak akan bermanfaat dengan sendirinya. Orang berilmu harus sadar diri,ikhlas. Berilmu tapi sombong dibenci masyarakat. Ilmu tanpa amal,jiwa terasa dikejar-kejar. Dan seandainya ilmu menjadi baik tanpa taqwa,maka manusia termulya adalah iblis.

III.TERKAIT DENGAN KEKAYAAN MATERI
12.Melihat kepada orang/tingkatan yang berada dibawahnya.

E     أنظروا الى من أسفلكم ولا تنظروا الى من فوقكم. (الحكمة)
Artinya:
Lihatlah orang yang ada di bawahmu dan jangan kau melihat orang yang di atasmu.(al-Hikmah)

13.Menyadari kekayaan yang hakiki dan atau tempat kembali yang hakiki,bahwa harta yang kita makan akan menjadi kotoran dan yang kita pakai akan menjadi rusak,dan begitu kita mati,itu semua menjadi milik ahli waris,sementara yang kekal adalah sedikit harta yang telah kita sedekahkan.
E  يقول ابن أدم: مالي..مالي.. قال:يابن أدم ما من مالك الا ما أكلت فأفنيت, وما لبست فأبليت, وما تصدقت فأمضيت. (الحديث)  
Artinya:
Anak Adam berkata: Hartaku..hartaku.. Rosululloh j bersabda: Hai Anak Adam tidak ada dari hartamu kecuali sesuatu yang kau makan akan menjadi kotoran,dan sesuatu yang dikau pakai akan rusak,dan sesuatu yang engkau shodaqohkanlah harta yang sebenar-benarnya.(al-Hadist)

14.Ridlo dan puas terhadap pembagian yang diterimanya. Apa yang ada ini dinikmati.

E  لا تحقرن من المعروف شيئا.(الحكمة) 
Artinya:
Jangan remehkan sedikitpun dari suatu kebaikan yang diperoleh.(Al-Hikmah)

IV.TERKAIT DENGAN UJIAN
15.Sabar dan tegar menerima ujian,karena semua telah diatur oleh Alloh SWT.
       
E   الصبر عند الصدمة الاولى.(رواه الترمذي)
  Artinya:
Sabar yang sempurna adalah disaat hatinya dituntut bersedih dia tidak merasa sedih dan dengan sabar ini dia terus akan dapat pahala.(H.R.Turmudzi)

16.Ihtisab,yakni mengharap pahala dari Alloh SWT,atas mushibah yang menimpanya.
17.Meyakini dibalik ujian ada pelajaran (hikmah) dan setelah kesusahan pasti ada kegembiraan.

 V.TERKAIT DENGAN KEHIDUPAN BERUMAH TANGGA
18.Suami tasamuh(toleran)terhadap istri.
19.Suami taghoful (melupakan perangai istri yang tidak disukai) karena dibalik hal yang dia tidak sukai masih begitu banyak hal yang dia sukai dari istrinya.
20.Suami memenuhi hak-hak istri.
21.Suami tabah,sabar,dan tahan atas gangguan dari istrinya.
22.Suami mendidik dan membimbing istri dengan baik dan lembut,sebab bila pendidikan dilakukan dengan keras niscaya terjadi cerai,sedang bila tidak dididik atau dibiarkan sama sekali,istri akan tetap pada kebengkokkannya.

E  المرأة كالضلع ان ذهبت تقيمها كسرتها, وان تركتها استمتعت بها على عوج.(رواه الترمذي حسن-صحيح)
  Artinya:
Sesungguhnya wanita itu seperti tulang iga (diciptakan keluar dari tulang rusuk kiri laki-laki yang paling bawah)bila kita berusaha meluruskan (dengan sikap keras) dia akan putus (mutung:jawa),dan apabila kita biarkan atau meninggalkannya (tidak mendidiknya) dia akan bengkong selamanya.(H.R.Turmudzi) 

23.Istri patuh pada suami.
24.Istri tidak banyak bicara.
25.Istri tekun beribadah.
26.Istri menjaga kehormatan dirinya,memelihara kehormatan suami dan hartanya,serta menjaga anak-anaknya.

E  والرجل راع على أهله وهو مسئول, والمرأة راعية على بيت زوجها وهي مسئولة.(رواه البخاري)
E  والمرأة راعية على بيتها وولدها.(في كتاب الترغيب والترهيب)
Artinya:
Laki-laki bertanggung jawab atas istrinya,wanita bertanggung jawab atas suaminya (suami dan anaknya didalam kitab At-Targhib wa Tarhib).(H.R.Bukhoriy)

VI .TERKAIT DENGAN KEHIDUPAN BERJAMA’AH
27.Hidup berjama’ah dengan misi kebenaran yang mengikatnya. Indah. Penelitian menyatakan hidup mengisolir diri atau induvidual adalah sumber berbagai penyakit kejiwaan. Di setiap jama’ah manapun pasti ada konflik. Tapi bila pandai mensikapinya,itu akan membuat kita dewasa dan matang. “Seburuk-buruk kehidupan berjama’ah lebih baik daripada hidup sendirian.”
28.Taat pada Murobbi (guru sekaligus yang mengomando kita) sekaligus pada sistem yang dibina olehnya. Kita bergaul dengan orang-orang yang jujur. Kita mempunyai pembimbing. Ada yang mengingatkan begitu kita teledor dan menyimpang. Perhatikanlah orang yang tidak patuh pada komando/komando jauh dari murobbi,jiwanya bisa goncang.

E  لولا مربي ما عرفت ربي. (الحكمة)
Artinya:
Andai tidak ada guru pembimbingku aku tidak akan tahu siapa Tuhanku.(Al-Hikmah)

29.Silaturrahmi. Memperbanyak teman,melenyapkan permusuhan.
30.Menghilangkan Ghil (unek-unek tdk baik) dan mengedepankan Husnudzon kepada sesama jama’ah. Kedengkian dan prasangka buruk adalah belenggu dalam jiwa.

VII.UMUM
31.Tafakkur dan tadabbur alam (mengagungkan ciptaan Alloh) dalam rangka menyegarkan jiwa yang lelah (refresing/piknik).
32.Istiqomah, dalam arti ulet,tekun,konsisten,teguh memegang prinsip,dan bersungguh-sungguh. Tangguh.
33.Optimis. Percaya diri. Tidak berputus asa. Pantang menyerah. Ibarat dian (pelita) yang tak kunjung padam. Betapapun rintangan menghadang. Tentu,setelah kiat-kiat tersebut diatas dilaksanakan. Sebab,optimisme tanpa kerja keras tak ubahnya mimpi.

والله أعلــــــــــــم بالصواب
معهد نور الحرمين ببوجون – مالانج - جاوي الشرقية
تاريخ : 23 - أوكوستوس - 2004
الساعة : خامسة وخمسة وثلاثين دقائقOHhH