PERTANYAAN 
:
Menggunakan mas kawin 
waktu nikah tanpa aqad apa apa, apakah wajib diganti ? [Aan 
Farhan].
JAWABAN 
:
Kalau memang istri telah 
merelakannya, maka suami boleh memakai mahar tersebut.
وَآتُواْ 
النَّسَاء صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِن طِبْنَ لَكُمْ عَن شَيْءٍ مِّنْهُ نَفْساً 
فَكُلُوهُ هَنِيئاً مَّرِيئاً 
Berikanlah maskawin (mahar) 
kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan . 
Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan 
senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap 
lagi baik akibatnya. (QS. 4.4).
المسألة 
الثامنة : دلت هذه الآية على أمور : منها : ان المهر لها ولا حق للولي فيه ، ومنها 
جواز هبتها المهر للزوج ، وجواز أن يأخذه الزوج ، لأن قوله : { فَكُلُوهُ هَنِيئاً 
مَّرِيئاً } يدل على المعنيين ، ومنها جواز هبتها المهر قبل القبض ، لأن الله تعالى 
لم يفرق بين الحالتين .... المراد بقوله : { فَكُلُوهُ هَنِيئاً مَّرِيئاً } ليس 
نفس الأكل ، بل المراد منه حل التصرفات ، وإنما خص الأكل بالذكر لأن معظم المقصود 
من المال إنما هو الأكل ، ونظيره قوله تعالى : { إِنَّ الذين يَأْكُلُونَ أموال 
اليتامى ظُلْماً } [ النساء : 10 ] وقال : { لاَ تَأْكُلُواْ أموالكم بَيْنَكُمْ 
بالباطل } [ البقرة : 188 ] .
[ Masalah 8 ] Ayat ini 
menunjukkan beberapa makna di antaranya :
* Mahar pernikahan adalah 
hak istri bukan wali
§Boleh bagi istri 
menghibahkan maharnya pada suami
§Boleh bagi suami mengambil 
pemberiannya karena ayat “maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai 
makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.” Menunjukkan dua makna.
§Istri boleh menghibahkannya 
sebelum ia terima
Yang dimaksud “maka 
makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik 
akibatnya” bukan hanya sebatas memakannya namun mencakup segala unsur 
pengelolaan harta, sedang dalam ayat tersebut hanya dibatasi dengan kata 
‘memakan’ karena maksud utama dari dari penggunaan harta benda adalah memakannya 
sebagaimana dalam ayat lain : “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak 
yatim secara lalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan 
mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”(QS. 4:10), dan ayat 
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu 
dengan jalan yang batil.” (QS. 2:188). [ Tafsiir ar-Roozy V/190 ]. Wallaahu 
A'lamu Bis Showaab. [Masaji 
Antoro].
Link Asal : 
www.fb.com/groups/piss.ktb/406673626022118/