PERTANYAAN 
:
Assalamualaikum. Ma'af saya 
mau nanya.. Ada seorng syuhada' dan sebab kematiannya terkena tembak musuh, 
tetapi pelurunya masih ada dalam tubuh syuhada' tersebut. Pertanya'an. Apa 
peluru yang ada dalam tubuh syuhada tersebut harus dikeluarkan dulu? kalau 
dikeluarkan otomatis darahnya akan dibersihkan dulu oleh pihak hospital. Atau 
langsung dikubur saja dengan peluru yang masih ada dalam tubuhnya? Atas 
jawabannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum. [Syifa' 
Al-Jinan Kholil].
JAWABAN 
: 
Wa'alaikumsalam
ولا 
يغسل حتى الذي أجنب ) ، أو حاض أو نفس أي : لا يجوز ذلك لخبر البخاري عن جابر { أن 
النبي صلى الله عليه وسلم أمر في قتلى أحد بدفنهم بدمائهم ولم يغسلوا ولم يصل عليهم 
} وفي لفظ له { ولم يصل عليهم } بفتح اللازم ولخبر أحمد { أنه صلى الله عليه وسلم 
قال لا تغسلوهم فإن كل جرح ، أو كلم ، أو دم يفوح مسكا يوم القيامة ولم يصل عليهم } 
والحكمة في ذلك إبقاء أثر الشهادة عليهم والتعظيم لهم باستغنائهم عن دعاء القوم مع 
التخفيف عليهم
“Dan tidak dimandikan orang 
mati syahid meskipun ia sedang junub, haid atau nifas sekalipun, yang demikian 
tidak diperbolehkan berdasarkan hadits Nabi :
§“Sesungguhnya Baginda Nabi 
shallallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan memperlakukan orang-orang yang 
meninggal diperang uhud untuk dikuburkan dengan darah-darah mereka, mereka tidak 
dimandikan dan tidak dishalati” (HR. Bukhori).
§“Janganlah kamu mandikan 
mereka, karena setiap luka atau setiap tetes darah akan semerbak dengan bau yang 
wangi pada hari kiamat”. (HR. Ahmad).
Hikmah dibalik pelarangan 
memandikannya untuk melestarikan bekas kematian syahidnya, mengagungkan 
kematiannya dengan tanpa memerlukan doa-doa dari kaum untuk meringankannya. [ 
Syarh al-Bahjah al-Wardiyyah VI/36 ]. Wallahu A'lam Bis showaab. [Masaji 
Antoro].
Link Diskusi :
www.fb.com/groups/piss.ktb/370631346293013/