Bismillahirrohmaanirrohiim
Download Aplikasi persembahan PISS-KTB dan Islamuna 👉 Download!

0658. BOLEHKAH AQIQAH SEKALIGUS BERQURBAN ?

PERTANYAAN :
Menyambut idul adha, mau nanya ah.. Apakah boleh melakukan aqiqah pada hari idul adha? setahu saya, untuk aqiqah di sunah kan untuk membagi nya dalam keadaan sudah matang.. kalau boleh melakukan aqiqah pada hari idul adha, apakah boleh juga membagikannya bersama-sama dengan kurban ? mohon penjelasan dari para asatidz. [Safri Ishmayana].
JAWABAN :
Menurut Imam Romli satu kambing boleh dan cukup bila diniati untuk aqiqah sekaligus kurban meskipun menurut Imam Ibnu Hajar tidak menganggapnya cukup.
مسئلة) لو نوي العقيقة والضحية لم تحصل غير واحد عند حج ويحصل الكل عند مر اهـ
(Masalah) Apabila seseorang meniati aqiqah dan qurban, maka tidak hasil kecuali satu (niat) menurut Imam Ibnu Hajar dan bisa hasil keseluruhannya menurut Imam Muhammad Ramli. (Itsmid al-‘Ain Hal 77).
Ibarot senada bisa dilihat di : Bughyah alMustarsyidin 154, al-Baajuri II/304 dan al-Qalyubi IV/255
Untuk pembagian daging kurban pada dasarnya harus (wajib) dibagikan berupa daging mentah, karena maksud nya adalah tamlik (memberi milik). Jika kurban itu nadzar, maka wajib semuanya dibagikan pada fakir miskin dan berupa daging mentah. Jika kurbannya hanya sunah (bukan nadzar), maka hrs ada sebagian yang dikasihkan fakir miskin dan diberikan berupa daging mentah. Untuk sisanya boleh dibagikan bkn miskin (kaya) dan boleh dengan sudah matang.
Sedangkan Aqiqah, yang afdlol diberikan dengan wujud masakan, sebab maksud asalnya adalah untuk hidangan. Namun jika diberikan berupa mentah, itu boleh saja. [ I'anatutthalibien Juz II. hlm. 333 ].
- I’aanah at-Thoolibiin II/333 :
ويجب التصدق ولو على فقير واحد بشيء نيئا ولو يسيرا من المتطوع بها
والأفضل التصدق بكله إلا لقما يتبرك بأكلها وأن تكون من الكبد وأن لا يأكل فوق ثلاث والتصدق بجلدها وله إطعام أغنياء لا تمليكهم ويسن أن يذبح الرجل بنفسه
( وقوله نيئا ) أي ليتصرف فيه المسكين بما شاء من بيع وغيره فلا يكفي جعله طعاما ودعاء الفقير إليه لأن حقه في تملكه لا في أكله
- I’aanah at-Thoolibiin II/336 :
والتصدق بمطبوخ يبعثه إلى الفقراء أحب من ندائهم إليها ومن التصدق نيئا ( وقوله ومن التصدق نيئا ) أي وأحب من التصدق بها نيئا

Wallohu a'lam. [Masaji Antoro, Fajar Bashir].