Bismillahirrohmaanirrohiim
Download Aplikasi persembahan PISS-KTB dan Islamuna 👉 Download!

1486. KAIN WOL NAJIS ATAU TIDAK ?

PERTANYAAN :
Assalamualaikum, bagaimana hukumnya kain wol, najis apa tidak ? [Muh Yank].
JAWABAN :
Wa'alaikumussalam. Kita ambil hukum asal saja yaitu suci, lihat ahadis yahtajju biha as syi'ah juz 1 hal 90 :
قال العراقي: أراد بالطيبة الطاهرة وبالطهور المطهر لغيره فلو كان معنى طهوراً طاهراً لزم تحصيل الحاصل وفيه أن الأصل في الأشياء الطهارة وإن غلب ظن النجاسة
Dalam masalah ini kain wol sependek yang kami ketahui adalah terbuat dari bulu domba, sedangkan domba itu halal dimakan, jadi bulunya jika terpisah keadaan hidup maka hukumnya suci, terus yang jadi kendala itu bulu dari bangkai pa tidak  ? maka kembalikan ke hukum asal, yaitu suci.
والجزء المنفصل من الحيوان كميتته إلا شعر المأكول وريشه وصوفه ووبره فطاهرات
Bagian tubuh yang terpisah dari hayawan yang masih hidup hukumnya sebagaimana bangkai kecuali rambutnya binatang yang halal dimakan (Muqaddimah alhadhromiyah).
Kain wol biasanya terbuat dari bulu domba. Hukum bulu, rambut dan sejenisnya adalah suci meski diambil dari hewan yang masih hidup, berbeda jika diambil dari bangkai maka najis.
و ما قطع من حي فهو ميت الا الشعور المنتفع بها فى المفارس والملابس و غيرهما   كفاية الاخيار ٢/٢٢٩
Segala sesuatu yang dipotong dari hewan yang masih hidup, maka hukumnya menjadi bangkai kecuali rambut yang bisa diambil manfaatnya untuk membuat permadani dan pakaian atau yang lainnya. [ Kifayatul ahyar  2 / 229 ].
و عظم الميتة و شعرها نجس قوله و شعرها و مثله صوفها و وبروها و  ريشا    الباجوري ١/٥٦
Dan tulang belulang bangkai serta rambut nya adalah najis, sama dengan rambut adalah bulu-bulu domba, bulu-bulu marmut dan bulu-bulu burung. Meski bulu yang diambil dari binatang yang masih hidup dihukumi suci, tetapi mencabut nya kala masih hidup hukumnya diharamkan. [Albajuri 1 / 56 ].
و يحرم نتف شعر الحيوان لما فيه من تعذيبه و قيل بكرهته وهو محمل على ما لو حصل به اذى يحتمل عادة  الباجورى ١/٥٦
Dan diharamkan mencabut bulu-bulu hewan karena akan menyiksanya. Ada juga yang berpendapat hal itu makruh. [ Albajuri 1 / 56 ]. Wallohu a'lam. [Sunde Pati, Mbah Sholeh, Abdurrahman As-syafi'i].
Link Asal :
www.fb.com/groups/piss.ktb/400386233317524/